Masa Tanggap Darurat Kekeringan di Temanggung Ditutup
MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Memasuki musim penghujan di akhir tahun 2019 ini, hujan sudah merata mengguyur di wilayah Kabupaten Temanggung. Dengan demikian mata air sudah kembali normal. Oleh karena itu darurat kekeringan atau krisis air bersih di Kabupaten Temanggung sudah diakhiri. Pernyataan sikap tersebut disampaikan oleh Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi. Menurutnya, seiring dengan datangnya musim penghujan di akhir November hingga awal Desember ini. Hujan sudah merata terjadi di seluruh wilayah Temanggung. \"Alhamdulillah hujan sudah merata, jadi untuk tanggap darurat bencana kekeringan sudah ditutup,\" katanya, Selasa (10/12). Dengan ditutupnya masa tanggap darurat kekeringan ini maka secara otomatis pihaknya tidak lagi mendistribusikan bantuan air bersih ke sejumlah wilayah yang mengalami krisis air bersih. Baca juga Penegak Hukum di Temanggung Harus Serius Berantas Korupsi \"Bantuan air bersih sudah kami hentikan, masyarakat sudah mendapatkan air bersih dengan kecukupan,\" katanya. Menurutnya, selama musim kemarau 2019, BPBD Kabupaten Temanggung telah mendistribusikan sekitar 7 juta liter air bersih ke 30 desa terdampak kekeringan. \"Saat musim kemarau, setiap hari bantuan air bersih didistribusikan ke daerah yang mengalami kekeringan, bahkan satu armada paling tidak tiga kali,\" katanya. Penutupan masa tanggap darurat kekeringan berlaku sejak 30 November 2019, sehingga di bulan Desember ini BPBD Kabupaten Temanggung tidak lagi mendistribusikan bantuan air bersih. Menurutnya, penutupan masa tanggap darurat kekeringan karena saat ini hujan sudah merata dan krisis air bersih di sejumlah desa yang terdampak kekeringan tidak lagi terjadi. \"Mayoritas mata air sudah mulai normal, masyarakat sudah bisa mendapatkan air bersih dengan mudah,\" katanya. Secara keseluruhan kekeringan di Kabupaten Temanggung pada tahun ini jauh lebih panjang dari tahun lalu sehingga jumlah droping air bersih juga lebih banyak dari tahun lalu. \" BPBD Kabupaten Temanggung menyalurkan air bersih sebanyak 1.400 tangki atau sekitar 7 juta liter air bersih ke 132 dusun,\" katanya. Baca Juga Kantin Sekolah di Wonosobo Harus Sediakan Menu Sehat dan Bergizi Jika dilihat dari penyebaran wilayah kecamatan, katanya, kekeringan tahun ini lebih banyak dibanding tahun lalu. Namun, jumlah desa yang mengalami krisis air bersih mengalami penurunan, tahun lalu mencapai 40 desa di 12 kecamatan, tahun ini sebanyak 30 desa di 15 kecamatan. Untuk mengantisipasi kekeringan tahun depan BPBD Kabupaten Temanggung tetap akan melakukan droping air bersih, selain itu juga melakukan upaya lain seperti pipanisasi dan pembuatan sumur bor. \"Kami akan berusaha semaksimal mungkin dalam mengatasi bencana kekeringan, ke depan untuk mengurangi bencana ini kami telah mengajukan pembuatan sumur bor di sejumlah daerah yang menjadi langanan kekeringan,\" tutupnya. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: